Rabu, 02 Januari 2013

When I was 5 Years Old


Ketika usiaku lima tahun aku mulai mengenal sekolah Taman kanak – kanak (TK). Nama TK aku adalah Dharma Wanita. Lokasinya 500 Km dari rumahku. Karena daerahku berada di kaki bukit gunung Lawu sehingga daerah tempat tinggalku secara geografis bertebing. Ada yang rumahnya di tebing atas ada yang di tebing bawah.
Untuk sekolahku posisinya di tebing bawah. Aku tidak menuruni bukit hanya saja jalan yang kulewati juga berliku - liku. Meskipun jalannya seperti itu, bahagia rasanya aku sekolah hari ini. Tak terbayangkan kebahagiaan itu. Hari ini aku akan bertemu guruku. Kata Ibuku nama gurunya adalah Bu Suyatmi.
Oh iya sebelumnya aku juga pernah datang ke sekolah. Harinya kapan aku sudah tidak ingat. Yang ku ingat adalah bahwa hari itu adalah hari dimana Ibuku mendaftarkan aku ke sekolah yang nanti akan kudatangi hari tersebut.
Jarak 500 Km tidak membuatku malas justru yang terfikir olehku adalah kegembiraan bertemu teman – teman, punya Ibu Guru, bisa main Ayunan dan bisa main banyak hal di sekolahku nanti. Ah aku ingin segera bersiap supaya aku tidak terlambat.
Ibuku tidak membangunkan aku. Aku bangun tidur sendiri.Dan “Lihat  Ibu aku sudah bangun” kataku sebari mengambil handuk dan sabun mandi. Ibuku masih sibuk memasak  dan menyiapkan sarapan untukku. Aku lihat beliau juga tak kalah bahagia karena melihat anaknya hari ini sekolah. Yap! Hari pertama sekolah.
Setelah mandi  bergegas aku keringkan badanku dengan handuk, aku pakai baju sendiri, meski terasa sulit memakainya aku berusaha memakainya dengan benar. Kata Ibuku “ Sudah sekolah harus belajar pakai baju sendiri, makan sendiri, mandi sendiri dan berani berangkat sekolah sendiri”. Seketika aku membayangkan tetanggaku dan teman mainku yang sudah besar juga melakukan hal tersebut. Aku berfikir  memang aku harus bisa melakukan semua itu maka aku akan disebut anak yang sudah besar. Hehe…
Mandi aku bisa sendiri, makan aku bisa sendiri, pakai baju juga sendiri . Nah yang belum aku bisa adalah mengepang rambutku sendiri. Ibu ku segera mengambil sisir untuk mengepang rambutku dan dijepitnya rambutku dengan pita merah  kesukaanku. Aku mengaca di depan cermin. Aku lihat aku sangat manis, apalagi dengan bedak yang diusap oleh ibuku. Ibuku bilang “ Nah kalau sudah sekolah seperti ini, mandi sendiri, makan nanti juga sendiri, kalau sudah bisa menyisir dan mengepang sendiri juga dilakukan sendiri, kalau belum bisa nanti Ibu ajarin”.
Aku sudah siap dan rapi. Kulangkahkan kaki menuju tempat makan. Sarapan sebelum berangkat. Supaya aku kuat aku harus makan yang banyak. Kata ibuku kau tak perlu membawa nasi karena aku pulang jam 09.00 WIB.
Baju yang aku pakai waktu itu berwarna biru muda dan celana training. Itulah seragam TK ku. Aku senang memakainya. Jarum pendek  jam dinding sudah mendekati angka lima dan jarum pendek di angka enam . Ibuku meminta untuk berangkat sekarang.
Tanpa lama – lama segera aku mengambil tas baruku.Seingatku aku punya tas baru tapi aku sudah lupa warnanya apa. Yang aku ingat hanya membawa kantong kresek hitam berisi mainan. Aku memang tidak membawa  makanan, yang aku bawa mainanku di rumah ada bongkar pasang (orang –orangan dari kertas), kelereng, potongan kertas dan lain- lain. Ibuku bilang kalau sekolahku hanya dua jam dari jam tujuh sampai jam Sembilan. Jadi aku tidak perlu membawa makan siang. Justru yang terfikir adalah aku bawa maianan ke sekolah.Aku berharap dengan membawa mainan aku bisa bermain bersama teman – temanku nanti di sekolah.
Seperti yang aku ungkapkan sebelumnya hari pertamaku ke sekolah aku sangat senang sekali . Ibuku mengantarku  ke sekolah dengan jalan kaki. Kondisi jalan yang ku lewati masih banyak pohon besar,  dan jalannya berbatu. Selain jalannya naik turun aku dan ibuku melintasi jalan yang disamping kanan dan kirinya di kelilingi pohon bambu. Rimbun sekali. lokasi yang masih sangat pedesaan dan sepi membuat aku merinding melewati rerimbunan pohon bambu ini. Entahlah aku sedang membayangkan hantu karena terimajinasi cerita  peri teman mainku di rumah.
Ternyata imajinasiku hanya lintasan saja toh tidak ada apa – apa. Tiga puluh menit aku berjalan bersama Ibuku menuju sekolah. Selama perjalanan Ibuku banyak bercerita sambil menasehatiku. Aku sudahh tidak ingat Ibuku bercerita apa waktu itu. Hanya saja aku masih ingat pesan Ibu sebelum pulang meninggalkan aku ke sekolah. Pesan ini ku ingat karena menjadi penyemangat aku untuk berani berangkat sekolah sendiri mulai hari kedua aku sekolah.
“ Hebat kau nak, hari ini sudahh sekolah, supaya kamu lebih berani besok berangkat sendiri ya.. dicoba dulu. Berani? “ kata ibuku. Entah kenapa tanpa berfikir panjang aku langsung menjawab “ Iya”. Masih terbayang keseraman jalan yang dikelilingi rerimbunan pohon bamboo tadi. Tapi sungguh aku ingin menunjukkan aku berani berangkat sekolah sendiri kepada ibuku.
Sekolahku indah sekali, banyak mainan, pohon yang tidak terlalu tinggi dan bisa aku panjat, playground outdoor  yang menyenangkan, bunga – bunga di sekolahku juga bermacam – macam. Sekolahku hanya ada satu ruangan. Ya… itulah kelasku. Masih tekunci karena Bu guru  belum datang. Gambar – gambar di tempel di dinding kelas. Ku lihat di belakang ada bermacam – macam mainan lego, balok dsb.
Aku senang dengan sekolahku.
Tidak lama bu guruku muncul dari arah bawah. Rumah guruku secara geografis di tebing yang lebih rendah dibanding sekolahku. Guruku pakai baju warna apa aku sudah tidak ingat. Kalau tidak salah tasnya hitam dan membawa paying besar. Tanganku masih berpegangan dengan tangan ibu.
Kian dekat jarak guruku dan tidak sedikit anak yang sudah kenal berhamburan menjemput guru berebutan untuk bersalaman kepada guru. Kurang lebih 10 anak sudah datang ketika guruku datang. Aku masih berdiri di tempat yang sama di samping sekolahku bersama ibuku.
Ibuku pamit kepadaku setelah bersalaman dengan guruku. Aku menurut saja mengikuti guruku masuk kelas. Dan ternyata tidak lama setelah guru ku datang  anak yang lain berdatangan juga. Tadi sebelum masuk kau melihat kelasnya bagus sekarang aku sudah bisa duduk di dalam. Aku senang sekali.
Kelasku penuh dengan bangku dan perabot kelas. Aku tidak bisa bermain di dalam kelas. Kalau aku mau main aku harus keluar kelas. Mainan yang aku bawa juga tak ku mainkan. Aku lebih suka main ayunan bersama teman – temanku. Oh iya nama temanku Upik, Nana, Hasan, Ari, Salam, Tati, Nur, Pika, Anto  yan itu nama yang masih ku ingat di hari pertama aku sekolah. Jumlah teman sekelasku ada 30 anak..aku  sudah tidak ingat semua namanya.
Aku belajar menyanyi dan bermain. Seru hari pertama aku sekolah. Kunikmati indah sekali.
Pukul 09.00 WIB sudah pulang sekolah. Aku juga sudah baca doa  membaca surat Al Asr  lalu menyanyi
Sayo nara sayo nara sampai berjumpa pulang 2X
Buat apa susah 2X
Susah itu tak ada gunanya 2X
Aku lihat ibuku sudahh di depan kelas menjemputku pulang. Aku masih ingat hari kedua aku tepati janjiku. Aku berangkat sendiri dan tepat dibawah rerimbunan pohon bamboo aku berlari sekencang -  kencangnya. Saking merindingnya aku terengah – engah sampai ke sekolah. Tapi aku merasa senang aku bisa melewatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar