Ketika usiaku
lima tahun aku mulai mengenal sekolah Taman kanak – kanak (TK). Nama TK aku
adalah Dharma Wanita. Lokasinya 500 Km dari rumahku. Karena daerahku berada di
kaki bukit gunung Lawu sehingga daerah tempat tinggalku secara geografis
bertebing. Ada yang rumahnya di tebing atas ada yang di tebing bawah.
Untuk sekolahku
posisinya di tebing bawah. Aku tidak menuruni bukit hanya saja jalan yang kulewati
juga berliku - liku. Meskipun jalannya seperti itu, bahagia rasanya aku sekolah
hari ini. Tak terbayangkan kebahagiaan itu. Hari ini aku akan bertemu guruku.
Kata Ibuku nama gurunya adalah Bu Suyatmi.
Oh iya
sebelumnya aku juga pernah datang ke sekolah. Harinya kapan aku sudah tidak
ingat. Yang ku ingat adalah bahwa hari itu adalah hari dimana Ibuku
mendaftarkan aku ke sekolah yang nanti akan kudatangi hari tersebut.
Jarak 500 Km
tidak membuatku malas justru yang terfikir olehku adalah kegembiraan bertemu
teman – teman, punya Ibu Guru, bisa main Ayunan dan bisa main banyak hal di
sekolahku nanti. Ah aku ingin segera bersiap supaya aku tidak terlambat.
Ibuku tidak
membangunkan aku. Aku bangun tidur sendiri.Dan “Lihat Ibu aku sudah bangun” kataku sebari mengambil
handuk dan sabun mandi. Ibuku masih sibuk memasak dan menyiapkan sarapan untukku. Aku lihat
beliau juga tak kalah bahagia karena melihat anaknya hari ini sekolah. Yap!
Hari pertama sekolah.
Setelah
mandi bergegas aku keringkan badanku
dengan handuk, aku pakai baju sendiri, meski terasa sulit memakainya aku
berusaha memakainya dengan benar. Kata Ibuku “ Sudah sekolah harus belajar
pakai baju sendiri, makan sendiri, mandi sendiri dan berani berangkat sekolah
sendiri”. Seketika aku membayangkan tetanggaku dan teman mainku yang sudah
besar juga melakukan hal tersebut. Aku berfikir
memang aku harus bisa melakukan semua itu maka aku akan disebut anak
yang sudah besar. Hehe…
Mandi aku bisa
sendiri, makan aku bisa sendiri, pakai baju juga sendiri . Nah yang belum aku
bisa adalah mengepang rambutku sendiri. Ibu ku segera mengambil sisir untuk
mengepang rambutku dan dijepitnya rambutku dengan pita merah kesukaanku. Aku mengaca di depan cermin. Aku
lihat aku sangat manis, apalagi dengan bedak yang diusap oleh ibuku. Ibuku
bilang “ Nah kalau sudah sekolah seperti ini, mandi sendiri, makan nanti juga
sendiri, kalau sudah bisa menyisir dan mengepang sendiri juga dilakukan
sendiri, kalau belum bisa nanti Ibu ajarin”.
Aku sudah siap
dan rapi. Kulangkahkan kaki menuju tempat makan. Sarapan sebelum berangkat.
Supaya aku kuat aku harus makan yang banyak. Kata ibuku kau tak perlu membawa
nasi karena aku pulang jam 09.00 WIB.
Baju yang aku
pakai waktu itu berwarna biru muda dan celana training. Itulah seragam TK ku. Aku
senang memakainya. Jarum pendek jam
dinding sudah mendekati angka lima dan jarum pendek di angka enam . Ibuku
meminta untuk berangkat sekarang.
Tanpa lama –
lama segera aku mengambil tas baruku.Seingatku aku punya tas baru tapi aku
sudah lupa warnanya apa. Yang aku ingat hanya
membawa kantong kresek hitam berisi mainan. Aku memang tidak
membawa makanan, yang aku bawa mainanku
di rumah ada bongkar pasang (orang –orangan dari kertas), kelereng, potongan
kertas dan lain- lain. Ibuku bilang kalau sekolahku hanya dua jam dari jam
tujuh sampai jam Sembilan. Jadi aku tidak perlu membawa makan siang. Justru
yang terfikir adalah aku bawa maianan ke sekolah.Aku berharap dengan membawa
mainan aku bisa bermain bersama teman – temanku nanti di sekolah.
Seperti yang aku
ungkapkan sebelumnya hari pertamaku ke sekolah aku sangat senang sekali . Ibuku
mengantarku ke sekolah dengan jalan
kaki. Kondisi jalan yang ku lewati masih banyak pohon besar, dan jalannya berbatu. Selain jalannya naik
turun aku dan ibuku melintasi jalan yang disamping kanan dan kirinya di
kelilingi pohon bambu. Rimbun sekali. lokasi yang masih sangat pedesaan dan
sepi membuat aku merinding melewati rerimbunan
pohon bambu ini. Entahlah aku sedang membayangkan hantu karena
terimajinasi cerita peri teman mainku di
rumah.
Ternyata
imajinasiku hanya lintasan saja toh tidak ada apa – apa. Tiga puluh menit aku
berjalan bersama Ibuku menuju sekolah. Selama perjalanan Ibuku banyak bercerita
sambil menasehatiku. Aku sudahh tidak ingat Ibuku bercerita apa waktu itu.
Hanya saja aku masih ingat pesan Ibu sebelum pulang meninggalkan aku ke
sekolah. Pesan ini ku ingat karena menjadi penyemangat aku untuk berani
berangkat sekolah sendiri mulai hari kedua aku sekolah.
“ Hebat kau nak, hari ini sudahh sekolah, supaya kamu
lebih berani besok berangkat sendiri ya.. dicoba dulu. Berani? “ kata ibuku.
Entah kenapa tanpa berfikir panjang aku
langsung menjawab “ Iya”. Masih terbayang keseraman jalan yang
dikelilingi rerimbunan pohon bamboo tadi. Tapi sungguh aku ingin menunjukkan
aku berani berangkat sekolah sendiri kepada ibuku.
Sekolahku indah
sekali, banyak mainan, pohon yang tidak terlalu tinggi dan bisa aku panjat,
playground outdoor yang menyenangkan,
bunga – bunga di sekolahku juga bermacam – macam. Sekolahku hanya ada satu
ruangan. Ya… itulah kelasku. Masih tekunci karena Bu guru belum datang. Gambar – gambar di tempel di
dinding kelas. Ku lihat di belakang ada bermacam – macam mainan lego, balok
dsb.
Aku senang
dengan sekolahku.
Tidak lama bu
guruku muncul dari arah bawah. Rumah guruku secara geografis di tebing yang lebih rendah dibanding sekolahku.
Guruku pakai baju warna apa aku sudah tidak ingat. Kalau tidak salah tasnya
hitam dan membawa paying besar. Tanganku masih berpegangan dengan tangan ibu.
Kian dekat jarak
guruku dan tidak sedikit anak yang sudah kenal berhamburan menjemput guru
berebutan untuk bersalaman kepada guru. Kurang lebih 10 anak sudah datang
ketika guruku datang. Aku masih berdiri di tempat yang sama di samping
sekolahku bersama ibuku.
Ibuku pamit
kepadaku setelah bersalaman dengan guruku. Aku menurut saja mengikuti guruku
masuk kelas. Dan ternyata tidak lama setelah guru ku datang anak yang lain berdatangan juga. Tadi sebelum
masuk kau melihat kelasnya bagus sekarang aku sudah bisa duduk di dalam. Aku
senang sekali.
Kelasku penuh
dengan bangku dan perabot kelas. Aku tidak bisa bermain di dalam kelas. Kalau
aku mau main aku harus keluar kelas. Mainan yang aku bawa juga tak ku mainkan.
Aku lebih suka main ayunan bersama teman – temanku. Oh iya nama temanku Upik,
Nana, Hasan, Ari, Salam, Tati, Nur, Pika, Anto
yan itu nama yang masih ku ingat di hari pertama aku sekolah. Jumlah
teman sekelasku ada 30 anak..aku sudah
tidak ingat semua namanya.
Aku belajar
menyanyi dan bermain. Seru hari pertama aku sekolah. Kunikmati indah sekali.
Pukul 09.00 WIB
sudah pulang sekolah. Aku juga sudah baca doa
membaca surat Al Asr lalu
menyanyi
Sayo
nara sayo nara sampai berjumpa pulang 2X
Buat
apa susah 2X
Susah
itu tak ada gunanya 2X
Aku lihat ibuku
sudahh di depan kelas menjemputku pulang. Aku masih ingat hari kedua aku tepati
janjiku. Aku berangkat sendiri dan tepat dibawah rerimbunan pohon bamboo aku
berlari sekencang - kencangnya. Saking
merindingnya aku terengah – engah sampai ke sekolah. Tapi aku merasa senang aku
bisa melewatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar